Minggu, 22 Januari 2012

lokomotif diesel hidrolik dan elektrik





Terdapat dua macam lokomotif diesel yang beroperasi di perkeretaapian Indonesia, yaitu lokomotif diesel hidrolik dan lokomotif diesel elektrik. Lokomotif diesel hidrolik memiliki jenis transmisi pada dimana penerusan tenaga dari mesin diesel ke roda kereta menggunakan kekentalan minyak transmisi. Mesin diesel akan memutar sebuah sudu-sudu di dalam sebuah mesin transmisi yang didalam mesin tersebut dipenuhi dengan minyak transmisi, putaran dari mesin diesel ini akan membuat minyak transmisi ikut berputar searah dengan arah putaran mesin diesel. Minyak yang sudah teraduk dan berputar sesuai dengan arah putaran engine kemudian memutarkan sudu-sudu yang lain yang berada didalam mesin transmisi (kedua sudu ini tidak tersambungkan secara mekanik). Putaran dari sudu di sisi keluaran ini kemudian disambungkan dengan roda gigi pada as roda dengan sebuah gardan (sumbu roda atau dalam istilah KA yaitu gandar).Sementara lokomotif diesel elektrik memiliki mesin diesel yang dihubungkan dengan generator elektrik, sehingga menghasilkan listrik (AC atau DC) yang digunakan sebagai sumber tenaga motor elektrik.

Lokomotif diesel hidrolik memiliki nomor kode C300, D300, D301, BB301, BB302, BB303, BB304, BB305 dan BB306. Kode C artinya lokomotif memiliki 3 gandar penggerak dalam satu bogie/sasis. Kode D artinya lokomotif memiliki 4 gandar penggerak dalam satu bogie/sasis, sementara kode BB artinya lokomotif memiliki dua bogie/sasis dan setiap bogie memiliki dua gandar penggerak yang saling berhubungan.

Lokomotif diesel elektrik memiliki nomor kode BB200, BB202, BB203, BB204, CC200, CC202, CC203 dan CC204. Kode BB memiliki spesifikasi yang sama dengan loko diesel hidrolik sedangkan kode CC (terkecuali CC200) artinya lokomotif memiliki 2 bogie dengan 3 gandar penggerak pada tiap bogie. Untuk CC200, meski memiliki 2 bogie namun hanya 1 bogie yang dilengkapi dengan gandar penggerak, sedangkan gandar sisanya hanya bersifat idle (tidak dilengkapi dengan motor traksi).