Kamis, 01 November 2012

Jalur Mati K.A Ciamis-Pangandaran

Bila kita melakukan perjalan menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Bandung sudah dipastikan akan melewati sebuah terowongan sasak saat di Purwakarta, terowongan itu merupakan terowongan kedua terpanjang di di Indonesia setelah terowongan Sumber di Kecamatan Kalipucang, 5 km sebelum Pangandaran.

Terowongan sumber pada jaman dulu bernama Terowongan Wilhelmina di bangun pada zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 1921. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 1208 m. terowongan kereta api yang dulu menghubungkan Banjar-Cijulang. Dikarenakan matinya jalur kereta api Banjar cijulang maka mati pula terowongan ini dan tidak digunakan lagi. Terowongan ini berdekatan dengan 2 terowongan lainnya yang lebih pendek. masing-masing 105 dan 147 meter saja. Ketiganya merupakan tripariat yang sekarang diberi nama Terowongan Sumber. Masih dalam rangkaian relnya juga terdapat beberapa jembatan yang cukup panjang yaitu jembatan cikacepit.
Jempatan Cikacepit Sungguh mahakarya yang sangat mengagumkan, jembatan seolah-olah menggantung di awang-awang. Jembatan Cikacepit ini mempunyai panjang ±1.250 m dengan lebar 1.70 m dengan tinggi dari permukaan tanah sekitar 100 m tanpa pelindung dikiri kanan jembatan. Pelindung buat orang yang kebetulan nyebrang justru adanya di bawah, sehingga orang harus meniti tangga dulu.
Sumber
Kondisi terowongan dan jembatan inipun sudah sangat memprihatinkan, rel didalamnya sudah hilang entah kemana justru banyak rembesan air yang masuk, dimulut terowongannya pun sudah dipenuhi dengan rumput dan semak belukar. jembatannya pun sudah banyak tiang penyangga yang hilang karena dicuri. Padahal, Terowongan dan Jembatan ini merupakan Terowongan dan Jembatan K.A terpanjang di indonesia. selain itu, terowongan dan Jembatan ini merupakan bukti sejarah yang seharusnya tetap terjaga. Selain menjadi bukti sejarah, terowongan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar