Bila
kita melakukan perjalan menggunakan kereta api dari Jakarta menuju
Bandung sudah dipastikan akan melewati sebuah terowongan sasak saat di
Purwakarta, terowongan itu merupakan terowongan kedua terpanjang di di
Indonesia setelah terowongan Sumber di Kecamatan Kalipucang, 5 km
sebelum Pangandaran.
Terowongan
sumber pada jaman dulu bernama Terowongan Wilhelmina di bangun pada
zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 1921.
Terowongan ini memiliki panjang sekitar 1208 m. terowongan kereta api
yang dulu menghubungkan Banjar-Cijulang. Dikarenakan matinya jalur
kereta api Banjar cijulang maka mati pula terowongan ini dan tidak
digunakan lagi. Terowongan ini berdekatan dengan 2 terowongan lainnya
yang lebih pendek. masing-masing 105 dan 147 meter saja. Ketiganya
merupakan tripariat yang sekarang diberi nama Terowongan Sumber. Masih
dalam rangkaian relnya juga terdapat beberapa jembatan yang cukup
panjang yaitu jembatan cikacepit.
Jempatan
Cikacepit Sungguh mahakarya yang sangat mengagumkan, jembatan
seolah-olah menggantung di awang-awang. Jembatan Cikacepit ini mempunyai
panjang ±1.250 m dengan lebar 1.70 m dengan tinggi dari permukaan tanah
sekitar 100 m tanpa pelindung dikiri kanan jembatan. Pelindung buat
orang yang kebetulan nyebrang justru adanya di bawah, sehingga orang
harus meniti tangga dulu.
Kondisi terowongan dan jembatan inipun sudah sangat memprihatinkan, rel didalamnya sudah hilang entah kemana justru banyak rembesan air yang masuk, dimulut terowongannya pun sudah dipenuhi dengan rumput dan semak belukar. jembatannya pun sudah banyak tiang penyangga yang hilang karena dicuri. Padahal, Terowongan dan Jembatan ini merupakan Terowongan dan Jembatan K.A terpanjang di indonesia. selain itu, terowongan dan Jembatan ini merupakan bukti sejarah yang seharusnya tetap terjaga. Selain menjadi bukti sejarah, terowongan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar