Jalur komuter Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian. Selain KRL Ekonomi non-AC buatan Jepang dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bukan baru yang berasal dari Jepang. Semua lintas telah dielektrifikasi.
KRL Ekonomi Holec(1996-2000)
KRL Holec adalah unit KRL ekonomi termuda yang masih digunakan (meski tidak sebanyak dulu). KRL ini dibuat oleh Belanda dan melayani rute Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Yogyakarta-Solo (Prameks),Padalarang-Cicalengka (Baraya Geulis),Tanjung priok-tegal (kaligangsa express),dan Purwokerto-magwuo(maguwo express).Dan sekian lama krl Bn holec tidak terlihat masih ada kok di PT.INKA masih dengan wujud KRL hanya saja memakai ac dan wajah berbeda.
KRDE PRAMEKS |
C-KRDE KALIGANGSA |
KRL Holec Ac |
KRDE Baraya geulis |
KRL Ekonomi Rheostat (seri KL3)(1978-1984)
Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun 1976
sampai tahun 1987 dengan teknologi rheostat. Umumnya, KRL ini dibuat oleh
perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas
KRL Ekonomi. Untuk KRL rheostat buatan pabrik Nippon Sharyo tahun 1987 (lihat
gambar tiga KRL,paling kanan), rangkaian ini dulunya melayani rangkaian Pakuan
Ekspres tahun 90-an. Setelah KRL Hibah (Tōei seri 6000) datang, KRL ini mulai
terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostat yang
datang pada tahun 1986-1987, bodinya sudah stainless steel dan merupakan KRL AC
pertama di Indonesia. Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun 1976, kereta ini
sudah dicat ulang beberapa kali dari warna lamanya. Semula berwarna merah polos
dengan 'wajah' kuning terang, kemudian putih-hijau (lihat gambar tiga KRL,
paling kiri), dan kini kuning kecoklatan. Kedua KRL ini mulanya seperti KRL
Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan
cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kedua KRL ini menurun kondisinya
menjadi seperti sekarang ini.
Mulai 2010, KRL ini menggunakan skema warna putih dengan garis oranye di tengah. Pada 2009, juga telah dioperasikan KRL dengan modifikasi kabin, yang bernama "Djoko Lelono"
KRL Hitachi (Jepang-Indonesia)(1997)
KRL ini dibuat pada tahun 1997 di PT INKA bekerjasama dengan Hitachi, dibuat
sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi VVVF. Kereta ini memiliki ciri yang khas
yaitu ketika mulai bergerak sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini
adalah yang digunakan untuk Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun
tingkat ketika era Tōei seri 6000 datang dari Jepang.
KRL ABB Hyundai (Korsel-Indonesia)(1985-1992)
KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA dan Hyundai,dirakit di PT INKA pada
tahun 1985-1992 dibuat sebanyak 8 gerbong (2 set) berteknologi VVVF dan
disebut-sebut merupakan prototype kereta maglev yang dikembangkan Hyundai untuk
jalur Seoul-Pusan. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRDE dan
beroperasi di jalur Surabaya-Mojokerto (Arek Surokerto).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar