Selasa, 25 September 2012

Sang legendaris KA Parahyangan

Pada tanggal 31 Juli 1971 telah di luncurkan Kereta komuter Jakarta-Bandung yang bernama KA Parahyangan yang mempercepat perjalanan Jakarta-Bandung hanya 2 1/5 jam.Dengan lokomotif penarik BB 301 sebagai lokomotif pertama yang menarik rangkaian tersebut.Dengan warna lokomotif yang khas PJKA yaitu kuning hijau dan gerbong krem orange.Warna gerbong ka parahyangan rupanya menginspirasi para anggota manajemen PJKA untuk mengecat satu lokomotif dengan warna yang matching dengan gerbong ka parahyangan tersebut yaitu,BB301 27, terlihat di sini di belakang loko BB301 12 yang warnanya standard PJKA.

Ditahun 1976 Ka parahyangan pertama kali menarik gerbong EXA/executive saat KA parahyangan sering ditarik lokomotif BB 304.Per tahun 1977, lokomotif BB mulai digantikan tugasnya oleh lokomotif CC201. Ini ada satu CC201 16 menarik KA PArahyangan yang berangkat dari stasiun Jakarta Kota. Di dekade 1980an, CC201 adalah lokomotif andalan untuk menarik KA Parahyangan. Dang warna rangkaiannya sudah mulai berubah dari krem oranye, menjadi abu-abu maroon. Ini CC201 66 bersiap menarik KA PArahyangan dari jalur 5 stasiun Bandung.Tidak bisa dipungkiri bahwa di dekade 1980an, KA Parahyangan memang jadi idola para komuter dari Bandung yang mau ke Jakarta. , di tahun 1980an,KA Parahyangan yang terdiri dari 14 gerbong ditarik 2 loko CC201. Saking panjangnya sampai posisi lokomotif melewati sinyal keluar.Hingga akhir dekade 1980an Parahyangan tetaplah berjaya, karena dia tidak punya pesaing.Di tahun 1992, KA Parahyangan mengalami perubahan warna yang radikal, sesuai dengan reorganisasi PJKA ke PErumka, sehingga warna semua kereta api dirubah untuk membuat image baru. Untuk KA bisnis dikasih warna biru-hijau, EXA warna biru-biru muda dan ekonomi biru-merah. Di periode ini KA Parahyangan sempat mengalami sebuah momen emas, yaitu beberapa rangkaiannya (semua kelas EXA) digunakan untuk mengantar delegasi KTT Non-Blok dari Jakarta ke Bandung.
Tradisi loko baru untuk Bandung juga berimbas untuk KA Parahyangan, bisa dibilang hingga periode ini mayoritas lokomotif besar yang baru di pulau jawa dipakai untuk menarik KA Parahyangan.Di tahun 1995, sekali lagi terjadi perubahan warna. Seiring dengan munculnya KA Argo, gerbong parahyangan diganti warnanya dengan warna putih-kuning.
Di tahun 1995, muncul lokomotif baru, yaitu CC203. Lokomotif ini awalnya dikhususkan untuk menarik KA Argo (Gede) saja. Tapi per akhir tahun 1990an, CC203 juga mulai dipakai untuk menarik KA Parahyanga. Termasuk KA PArahyangan EXA ini.
 Hingga awal tahun 2000an, KA PArahyangan masih tetap berjaya dan seperti di foto tahun 2003 ini, KA PArahyangan masih sering membawa rangkaian panjang, walaupun tak sepanjang di tahun 1980an silam, sewaktu KA Parahyangan adalah pemain tunggal di koridor ini.
Hingga tahun 2004, KA Parahyangan masih berjaya saja Tapi ancaman jalan tol sudah terlihat nyata. Seperti di daerah Cilame ini. Pada saat foto ini diambil (tahun 2004, beberapa detik setelah foto no.1) jalan tol ini habisnya di Cikamuning. Sementara stretch Padalarang-Cikampek masih dalam penggarapan.Di tahun 2006, muncul gerbong-gerbong dengan warna baru, yaitu putih biru, yang hingga kini merupakan warna standard kelas bisnis dan EXA campuran. Tapi jalan tol Cipularang sudah berumur 1 tahun. Karena itu kelihatan kalau rangkaiannya lebih pendek dari foto-foto sebelumnya.

Di tahun 2008, Dirop PT KA membuat gebrakan dengan menurunkan harga KA Parahyangan habis-habisan. Bahkan harga kelas bisnis bisa sampai Rp 20.000,-. Makanya tidak heran KA Parahyangan laku kembali, sampai sekali jalan loko CC204 (seperti CC204 08 ini) bisa menarik 11 gerbong sekali jalan. Malah pernah sekali satu CC204 menarik 12 gerbong.
Sayang, itu hanya memberikan solusi sementara.Akhirnya pada tanggal 27 April 2010 PT.KAI memutuskan untuk menghentikan oprasional KA parahyangan.Dan bekas gerbong KA parahyangan di jadikan KA baru dengan rute Malang-Bandung yang bernama KA Malabar dan digabungkan ke gerbong KA argo gede dengan nama baru yaitu KA argo parahyangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar